Headlines News :
Home » , » MAKNA RERAINAN TUMPEK KRULUT

MAKNA RERAINAN TUMPEK KRULUT

Written By Mangku on Sabtu, 05 November 2011 | 21.44



Umat Hindu etnis Bali memang mempunyai banyak sekali hari raya, sehingga nama Bali sering diartikan menjadi "Banyak Libur". Namun tentunya bukan sembarang libur, karena pada hari raya tsb merupakan suatu tonggak peringatan tertentu dan kesempatan untuk semakin mendekatkan diri dgn Tuhan.

Hari raya yang ada di Bali memiliki dasar perhitungan yang berbeda-beda:

1. Hari raya berdasarkan "Wewaran". Terdapat 10 wewaran dan kombinasi/pertemuan diantaranya menghasilkan suatu hari suci. Wewaran yg banyak berperan yaitu Tri Wara, Panca Wara dan Sapta Wara.
2. Hari raya berdasarkan peredaran Bulan yaitu dikenal dengan Krsna Paksa dan Sukla Paksa. Suatu hari raya ada yang berdasarkan perhitungan hari Purnama dan Tilem.
3. Hari Raya berdasarkan "Pawukon". Dalam kalender Bali terdapat 30 wuku, hanya 3 wuku diantaranya yg tidak terdapat hari raya (dikenal dengan "wuku ngembang") yaitu wuku Bala, Pujut dan Medangkungan.
4. Hari Raya berdasarkan Sasih (atau bulan). Dalam kalender Bali dikenal ada 12 sasih yaitu Kasa sampai Sadha.

Jadi ada sangat banyak sekali hari raya di Bali. Kata "Hari Raya" dalam bahasa Bali disebut dengan "Rerainan", berasal dari urat kata "Rah" yang berarti tonggak atau puncak. Jadi Rerainan merupakan suatu hari tonggak/puncak peringatan sesuatu, sebagai saat untuk selalu mendekatkan diri kita dengan Tuhan Yang Maha Agung.


Tumpek Krulut atau dikenal juga dengan "Tumpek Lulut". Kata "Lulut" dalam Bahasa Bali berarti jalinan/rangkaian. Hari Tumpek Krulut jatuh pada hari Sabtu, kliwon, wuku Krulut, setiap 6 bulan (210 hari) sekali. Pada hari ini kita memuja Tuhan dalam manistasinya sebagai Dewa Iswara. Kita bersyukur atas terciptanya suara-suara suci/tabuh. Dalam masyarakat, 'tetabuhan' sangat identik dengan "Gong", bukan dengan istilah 'gamelan'. Oleh karena itu pada hari ini juga sering disebut dengan Odalan Gong. Tujuannya adalah agar perangkat suara untuk kelengkapan upacara tersebut memiliki suara yang indah dan "taksu".


Sesajen yang dihaturkan pada hari ini yaitu peras, pengambean, ajuman, tigasan, beserta tipat/ketupat gong. Ada yang unik dalam sesajen hari ini yaitu segala sesuatu yang dihaturkan seperti telur, buah-buahan, dll dihaturkan dalam bentuk yang utuh/tidak dibagi-bagi. Sebelum menghaturkan upacara ini dilakukan upacara Mabyekala atau Beakaon sebagai upacara penyucian atau menghilangkan segala mala.


Semoga perayaan Tumpek Krulut kali ini lebih bermakna bagi kita.



dirangkum dari Dharma Tula STAHN Denpasar
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Sponsor

Dragon Nest BarongNET

Followers

Kotak Pesan

Klik Sponsor Donk!!

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Sekala Niskala™ - All Rights Reserved