Headlines News :
Home » , » ALGORITMA LOGICAL CIPHER

ALGORITMA LOGICAL CIPHER

Written By Mangku on Sabtu, 05 November 2011 | 21.14


Latar Belakang
Kerahasiaan dan keamanan saat melakukan pertukaran data adalah hal yang sangat
penting dalam komunikasi data, baik untuk tujuan keamanan bersama, maupun untuk
privasi individu. Mereka yang menginginkan agar datanya tidak diketahui oleh pihsk-pihak
yang tidak berkepentingan selalu berusaha menyiasati cara mengamankan informasi yang
akan dikomunikasikannya. Perlindungan terhadap kerahasiaan datapun meningkat, salah
satu caranya dengan dengan penyandian data atau enkripsi.
Enkripsi merupakan suatu proses pengubahan pesan asal menjadi karakter yang tidak
dapat dibaca. Ada beberapa algoritma enkripsi yang biasa digunakan seperti DES, Triple
DES, Blowfish, IDEA dan sebagainya. Algoritma-algoritma tersebut begitu rumit dan sulit
dimengerti dengan dalih ‘faktor keamanan’, katanya semakin sulit suatu algoritma
dimengerti, maka semakin aman. Namun bagi para pengguna mereka tidak memikirkan
seberapa sulit algoritma dan aplikasinya, yang mereka inginkan adalah menjaga
kerahasiaan data. Ada dua syarat umtuk mengimplementasikan suatu system enkripsi yang
aman. Pertama, true random bits (benar-benar hanya dihasilkan.sekali) dan kedua, key
space yang besar untuk algoritma enkripsi tersebut. Jika kedua syarat dipenuhi, tidak
masalah seberapa kompleks algoritma enkripsinya. Bahkan semakin sederhana semakin
baik, karena semakin sederhana suatu algoritma, maka akan semakin sedikit proses
komputasinya dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusinya.
Tujuan Penulisan
• Algoritma Logical Cipher dapat dianalisa sifat-sifatnya (kelebihan dan kekurangan) baik
dalam aspek ‘one time’ key dan kehandalan.
• Sistem ini dapat menjadi salah satu alternative untuk penyandian data pada e-mail dengan
kebutuhan proses dan waktu yang relative singkat.
Kriptografi
Kriptografi adalah suatu ilmu atau seni mengamankan pesan, dan dilakukan oleh
cryptographer. Sedangkan cryptanalyst adalah suatu ilmu dan seni membuka (breaking)
ciphertext dan orang yang melakukannya disebut cryptanalys. Ditinjau dari terminologinya,
kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani yaitu kryptos, ‘menyembunyikan’, dan graphein
‘menulis;, sehingga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mengubah informasi dari
keadaan/bentuk normak (dapat dipahami) menjadi bentuk yang tidak dapat dipahami.
Algoritma Kriptografi selalu terdiri dari dua bagian, yaitu enkripsi dan dekripsi. Enkripsi
(encryption) merupakan proses yangdilakukan untuk mengubah pesan yang tidak
disandikan (plaintext atau cleartext) ke dalam bentuk yang tidak dapat dibaca (ciphertext)
Sedangkan dekripsi (decryption) adalah proses kebalikannya. Proses enkripsi dan dekripsi
diatur oleh satu atau beberapa kunci kriptografi. Dalam suatu sistem dimana terdapat
algoritma kriptografi, ditambah seluruh kemungkinan plaintext, ciphertext dan kunci-kuncinya
disebut kriptosistem(cryptosystem atau cryptographic system). Secara sederhana proses
kriptografi dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 Skema kriptografi
Tujuan Kriptografi
Secara umum tujuan ilmu kriptografi diciptakan adalah untuk merahasiakan suatu
pesan agar tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak absah. berpedoman dari tujuan umum
tersebut, terdapat empat tujuan mendasar ilmu kriptografi digunakan dalam bidang
keamanan informasi yaitu :
a. Kerahasiaan
Adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi informasi dari siapapun kecuali yang
memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
b. Integritas data
Adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk
menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi
data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan
pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
c. Autentikasi
Adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem
maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling
memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian,
isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
d. Non-repudiasi
Adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman suatu
informasi oleh yang mengirimkan/membuat.
Pengenalan Kriptografi Logical Cipher
Algoritma Logical ini pengembangan dari Algoritma Caesar Cipher yang merubah huruf
ke dalam bentuk notasi angka dari 0-25 atau dengan cara mengganti sebuah karakter
dengan karakter lain dan ditambah dengan kunci yang diinginkan.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Mengapa Caesar Cipher harus dikembangakan, karena Algoritma Caesar Cipher adalah
jenis cipher yang sangat sederhana sehingga amat mudah untuk dipecahkan. Caesar
Cipher bisa dipecahkan dengan cara Brute Force suatu bentuk dari sebuah serangan yang
dimana mencoba kemungkinan – kemungkinan untuk menemukan kunci sampai kunci itu
ditemukan. Banyaknya kunci dari suatu cipher cukup meresponkan para cryptanalysis,
walaupun dicoba dengan cara Brute Force Attack akan membutuhkan waktu menemukan
kunci dari ciphertext. Dari kelemahan tersebut maka dikembangkan dengan adanya
penambahan algoritma sebelum menjadi ciphertext, atau bisa disebut pre ciphertext.
Algoritma Enkripsi Kriptografi Logical Cipher
Karena algoritma ini merupakan pengembangan dari Caesar Cipher maka jalannya
plaintext menjadi ciphertext(pre ciphertect pada Algoritma Logicakal Cipher) hampir sama.
Contoh :
Plaintext : AMIKOM TEMPAT KULIAH ORANG BERDASI
Kunci : YOGYAKARTA KOTA PELAJAR
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Y O G A K R T P E L J B C D F G H M N Q S U V W X Z
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Proses penyelesaian :
Plaintext: AMIKOM TEMPAT KULIAH ORANG BERDASI
A 􀃎 Y
M 􀃎 C
I 􀃎 E
K􀃎 J
O 􀃎 F
M 􀃎 C
dan selanjutnya menghasilkan
Hasil #1 :YCEJFC QKCGYQ JSBEYP FMYDT OKMAYNE 􀃎 Pre Ciphertext
Kemudian di konvert kedalam bentuk angka sehingga menjadi
Y 􀃎 24
C 􀃎 2
E 􀃎 4
J 􀃎 9
F 􀃎 5
C 􀃎 2
Hasil #2: 24, 2, 4, 9, 5, 2, 16, 10, 2, 6, 24, 16, 9, 18, 1, 4, 24, 15, 5, 12, 24, 3, 19, 14, 10,
13,0, 24, 13, 4
Kemudian langkah selanjutnya dirubah kedalam bentuk bineri digit kedalam blok-blok yang
masing-masing berisi lima bit biner. Untuk menjaga keamanan data dari cryptanalys maka
dilakukan penambahan algoritma logical setelah menjadi ciphertext/ pre cipher pada
algoritma logical ini. Dan hasil nya sebagai berikut:
11000 00010 00100 01001 00101 00010 10000 01010 00010 00110 11000 10000 01001
10010 00001 00100 11000 01111 00101 01100 11000 00011 10011 01110 01010 01101
00000 11000 01101 00100
Kemudian dirubah dari blok lima bit menjadi blok empat bit biner, dilakukan dengan cara dari
belakang berjalan kedepan, jika terjadi kelebihan bit biner maka dilakukan penambahan 0
sampai menjadi empat bit biner. Dan menghasilkan sebagai berikut:
Hasil #3 : 0011 0000 0010 0010 0010 0100 1010 0010 1000 0010 1000 0100 0110 1100
0100 0001 0011 0010 0000 1001 0011 0000 1111 0010 1011 0011 0000 0011 1001 1011
1001 0100 1101 0000 0110 0001 1010 0100
Dan hasil diatas di konvert kedalam bentuk Hexadecimal yang merupakan algoritma terakhir
dari proses Enkripsi diatas menghasilkan
3 0 2 2 2 4 A 2 8 2 8 4 6 C 4 1 3 2 0 9 3 0 F 2 B 3 0 3 9
B 9 4 D 0 6 1 A 4 􀃎 Ciphertext
Dari algoritma ini maka Ciphertext bisa menghasilkan karakter angka dan huruf.
Dan untuk algoritma Dekripsinya merupakan Kebalikan dari Algoritma Enkripsinya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Sponsor

Dragon Nest BarongNET

Followers

Kotak Pesan

Klik Sponsor Donk!!

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Sekala Niskala™ - All Rights Reserved